Selasa, 01 Januari 2013

NIKAH SIRI 4 HARI SANG BUPATI


Di tahun 2012 kita sering melihat wajah para artis maupun politisi berseliweran di layar televisi.  Entah itu kasus kawin cerai para selebriti maupun kasus korupsi para politisi selebriti.  Belum lama ini Indonesia digemparkan lagi dengan munculnya kasus kawin siri 4 hari Aceng Fikri  sang bupati Garut.
Kasus ini menimbulkan banyak kemarahan dimasyarakat, khususnya masyarakat Garut .  bahkan terjadi kerusuhan yang menuntut pengunduran diri Aceng sebagai bupati Garut. Para warga melampiaskan kemarahannya  dengan melakukan berbagai protes , bahkan  mereka yang melakukan aksi  meludah dan menginjak-injak gambar sebelum membakarnya di luar gedung dewan setempat (DPRD Garut)
Kasus aceng ini tidak hanya menjadi sorotan public dalam negeri saja tapi sudah tersebar sampai kancah internasional. Dan jelas saja hal tersebut menambah citra negative bagi Indonesia

Banyak pihak yang menyayangkan kelakuan Aceng  tersebut dan menuntut bahwa Aceng harus segera diberhentikan dari jabatannya . Berikut kutipan dari beberapa news online  kasus Aceng tersebut:
 detikNews:


"Beristri empat itu oke, tapi nikah empat hari itu aneh. Ini memang manusia langka juga ya," komentar Ketua Fraksi PPP DPR, Hasrul Azwar, di sela-sela diskusi RUU Antimiras di ruang fraksi PPP di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Dia memandang, tidak sepatutnya seorang bupati berbuat demikian. Meski tidak terkait langsung dengan kinerja pemerintahan daerah Garut, namun secara moral menceraikan istri yang baru dinikahi empat hari sebelumnya, bukan sesesuatu yang dapat dibenarkan.


"Harus lengser, dia tak menjadi panutan lagi. Harus dipecat! Harus ada sanksi sosial!" ujarnya.


"DPRD Garut juga harus tegas, masa mau punya Bupati yang melecehkan perempuan?" sambung Hasrul

Tempo.co :

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Jawa Barat, mengusulkan Bupati Aceng HM Fikri ke Mahkamah Agung untuk diberikan sanksi. Keputusan tersebut diambil para wakil rakyat setelah mendengarkan pandangan delapan fraksi. "Sanksinya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang  Pemberhentian Daerah (yang mengatur pemberhentian kepala daerah)," ujar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Ahmad Badjuri, Jumat, 21 Desember 2012.



Sebelum menyatakan pendapatnya, para wakil rakyat ini terlebih dahulu melakukan rapat pimpinan terbatas. Alasannya karena tidak semua fraksi di dewan tidak mengsulkan pemberhentian Bupati Aceng. Dalam penyampain pandangan fraksi terdapat tiga frasi yang tidak setuju Bupati Aceng diberhentikan, namun hanya diberikan sanksi dari Gubernur Jawa Barat saja.

Namun, setelah dilakukan rapat pimpinan terbatas selama dua jam, para wakil rakyat bersepakat memberhentikan Bupati Aceng dengan terlebih dahulu mengusulkan ke Mahkamah Agung untuk dilakukan uji materi. "Hanya satu fraksi yang hanya mengusulkan sanksi dari gubernur," ujarnya.

Dalam pandangan fraksi yang berlangsung selama dua jam, para wakil rakyat yang memiliki kursi terbanyak di dewan menguslkan Bupati Aceng diberhentikan, seperti Demokrat, PPP, Golkar, dan PDI Perjuangan.

Hasil keputusan Dewan ini akan disampaikan ke Mahkamah Agung dalam waktu secepatnya. Berdasarkan ketentuan putusan DPRD ini akan dikaji oleh MA paling lambat selama 30 hari. Selanjutnya, putusan MA ini akan diusulkan ke Presiden agar Bupati Aceng diberhentikan dari jabatannya.

sumber :
http://news.detik.com/read/2012/12/12/124045/2116416/10/kasus-aceng-fikri-ppp-istri-4-itu-oke-istri-4-hari-itu-aneh
http://www.tempo.co/read/news/2012/12/22/058449798/Kata-DPRD-Garut-Soal-Bupati-Garut-Aceng-Fikri

KUTIPAN & CATATAN KAKI

KUTIPAN

Definisi
Mengutip adalah tindakan berbicara atau menuliskan suatu bagian dari perkataan atau tulisan pihak lain. Hasil dari tindakan mengutip tersebut disebut kutipan. Sehingga, kutipan adalah hasil dari tindakan berbicara atau menuliskan suatu bagian dari perkataan atau tulisan pihak lain. Kutipan merupakan pinjaman perkataan atau tulisan pihak lain.

Tujuan kutipan
  1. menegaskan isi uraian
  2. membuktikan apa yang dikatakan
  3. menunjang apa yang diungkapkan
Mengapa kutipan diperlukan
Meneliti kembali apa yang telah diteliti oleh banyak ahli adalah tindakan pemborosan sumber daya, baitu itu sumber daya waktu, dana, maupun manusia. Karena itu, mengutip hasil penelitian yang telah diselidiki oleh orang lain atau oleh banyak orang lain secara mendalam diperbolehkan sebagai bukti. Hasil penelitian orang lain itu diasumsikan/ diyakini benar. Dengan cara ini, ilmu pengetahuan dapat berkembang pesat seperti sekarang. Suatu penelitian didasarkan pada hasil penelitian orang lain, dan pada gilirannya, penelitian itu sendiri nantinya akan dijadikan dasar bagi penelitian selanjutnya. Isaac Newton merumuskan hal ini dengan ungkapan "berdiri di atas pundak raksasa".
If I have seen further than other men, it is because I have stood upon the shoulders of giants.
Jika telah melihat jauh ke depan dibandingkan orang lain, itu karena aku berdiri di atas pundak para raksasa (Letter to Robert Hooke, 15 February 1676 (5 February 1675 kalender Julian))

Jenis Kutipan
Jenis kutipan ada dua macam :
  •   Kutipan Langsung ; salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa perubahan.
Kutipan langsung kurang dari lima baris ditulis berintegrasi dalam teks, spasi sama, pias (margin) juga sama, diapit tanda petik, dan pada akhir kutipan diberi nomor untuk catatan kaki.

Contoh kutipan kurang dari lima baris :
Dalam Pedoman Ejaan yang Disempurnakan disebutkan bahwa ”unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan  kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan  agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.”¹

¹Dendy Sugono (penangg. Jwb), Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hlm. 23

Kutipan langsung lima baris ke atas ditulis terpisah dari teks, spasi rapat (satu spasi), margin kiri masuk ke dalam teks lima spasi, dari margin kanan tiga spasi, dan pada akhir kutipan diberi nomor catatan kaki.

Contoh kutipan langsung lima baris ke atas :
 Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia disebutkan bahwa :
 Ragam bahasa standar memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan   
aturan yang tetap. Baku  atau standart tidak dapat berubah setiap saat. 
Kaidah pembentukan kata yang menerbitkan perasa dan perumus dengan taat 
asas harus menghasilkan bentuk perajin dan perusak dan bukan  
pengrajin atau pengrusak

   Ketaatasasan ragam baku ini dalam penulisan ilmiah perlu dilaksanakan secara konsisten sehingga menghasilkan ekspresi pemikiran yang objektif.

      ²Moeliono, Anton M. (ed), Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 13


  • Kutipan tidak langsung, apabila penulis menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri.

Cara menyadur ada dua macam, masing-masing berbeda cara, tujuan dan manfaatnya.
  1. cara pertama meringkas, yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk ringkas. Meringkas bertujuan untuk mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata, memudahkan pemahaman naskah asli, dan memperkuat pembuktian. 
  2. cara kedua ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan urutan, tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan.
Prinsip-prinsip:
  a).      Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks).
         b).      Kutipan tidak boleh menggunakan tanda kutip.

contoh:
Media bukanlah sarana netral yang menampilkan berbagai ideologi dan kelompok apa adanya, media adalah subjek yang lengkap dengan pandangan, kepentingan, serta keberpihakan ideologisnya. Janet Woollacott dan David Barrat menegaskan pandangan para teoritis Marxis bahwa ideologi yang dominanlah yang akan tampil dalam pemberitaan (Wollacott,  1982: 109, Barrat, 1994: 51-52). Media berpihak pada kelompok dominan, menyebarkan ideologi mereka sekaligus mengontrol dan memarginalkan wacana dan ideologi kelompok-kelompok lain.
Dalam contoh di atas, pernyataan bahwa ”ideologi yang dominan yang akan tampil dalam pemberitaan” adalah inti pendapat dari James Wollacott dan David Barrat yang penulis sajikan dalam bahasa sendiri.

Berikut ini beberapa cara teknik pencantuman sumber kutipan. Penulis bisa memilih beberapa cara di antaranya sesuai kebutuhan. Teknik tersebut adalah:

1. Cukup ditulis nama penulis, tahun penerbitan, dan halamannya.
  • Kutipan langsung. Misalnya: "Perilaku seks adalah segala tingkahlaku yang didorong oleh hasrat seksual". (Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, 1994 : 137). 
  • Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (1994 : 137) berpendapat bahwa, perilaku seks adalah segala tingkah-laku yang dirorong oleh hasrat seksual.

2. Cukup dinulis nama penulis, penerbit dan tahun penerbitan.
  • Kutipan langsung. Misalnya: Perilaku seks menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (Raja Grafindo Persada: 1994) adalah: "Perilaku seks adalah segala tingkah-laku yang didorong oleh hasrat seksual". 
  • Kutipan tidak langsung. Misalnya: Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual. (Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Raja Grafindo Persada :1994).

3. Cukup ditulis nama penulis dan buku karangannya.
  • Kutipan langsung. Misalnya : Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi Remaja berpendapat: "Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual." 
  • Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi Remaja berpendapat bahwa perilaku seksual adalah segala tingkah-laku yang didorong oleh hasrat seksual. 

CATATAN KAKI
 
I. Definisi
Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.

II. Jenis & Contoh Catatan Kaki / Foot Note
Sekarang kita akan mempelajari pencantuman sumber kutipan pola konvensional. Cara pencantuman sumber kutipan dengan menggunakan pola konvensional, yaitu menggunakan catatan kaki atau foot note.


Perhatikan contoh penggunaan catatan kaki yang digunakan pada buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun Suriamiharja berikut! Perhatikan pula nomor pada teks dan keterangan sumbernya pada catatan kaki.
Ilmu dan Moral

Penalaran otak orang itu luar biasa, demikian simpulan ilmuwan kerbau dalam makalahnya, namun mereka itu curang dan serakah ... .1) Adapun sebodoh-bodoh umat kerbau, sungguh menggelitik nurani kita. Benarkah bahwa makin cerdas maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka makin baik pula perbuatan kita? Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi, lalu makin berbudi sebab moral mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah malah sebaliknya: makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta? Menyimak masalah ini, ada baiknya kita memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja dalam pidato pengukuhannya selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah Mada, yang mengharapkan munculnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan keserakahan?2)

...............................................................
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.

Bagi penulis, penggunaan catatan kaki ini sedikit lebih merepotkan dibandingkan dengan cara Harvard karena harus mengatur ruang pada bagian bawah halaman untuk tempat catatan kaki. Akan tetapi, bagi pembaca catatan kaki ini sangat memudahkan mengetahui sumber tanpa harus melihat daftar pustaka yang letaknya di bagian akhir buku.

Catatan kaki untuk buku dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring), nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada), kota penerbit (diikuti titik dua), nama penerbit (diikuti koma), dan tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan diakhiri dengan titik).

Catatan kaki untuk artikel dan majalah dimulai dengan nama pengarang, judul artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada, tanggal penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada catatan kaki ditulis ibid. (singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis sumbernya dengan catatan kaki di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi sumber lain, digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari majalah dan koran yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah loc. cit. (singkatan dari loco citato).

Perhatikan contoh berikut!

.........................................................
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17

Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama dengan sumber nomor 3. Sumber nomor 5 sama dengan nomor 2.

III. Tujuan pemakaian catatan kaki :

a. mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum didalam text
b. memperluas pembahasan yang deperllukan ,tetapi tidak relevan dimasukkan didalam teks
c. refrensi silang,yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana /halaman berapapa,hal yang sama dibahas didalam tulisan ;dan
d. tempat menyatakna penghargaan atas karya atau data yang diterima orang lain



sumber: